Meski melakukan recall dalam jumlah besar, namun PT. Astra
Daihatsu Motor mengklaim mereka telah melakukan persiapan yang matang di
sejumlah workshop resmi Daihatsu. Hal ini disampaikan oleh Ahmad Syaufi,
Technical Service Division Head PT. Astra Daihatsu Motor.
“Kami telah melakukan persiapan sebelumnya, mulai dari
penyediaan sparepart hingga ilmu pengetahuan dari orang bengkelnya. Semua sudah
kami siapkan jauh sebelum recall ini kami umumkan secara resmi. Jadi, kami
jamin semuanya siap” ungkapnya.
Persiapan tersebut pun di klaim tidak hanya berpusat di
Jakarta, namun diseluruh Indonesia “Untuk Gran Max, penyebarannya cukup luas,
karena peruntukannya memang mobil niaga. Sedangkan untuk Sirion, karena dia
adalah City Car, jadi Ibukota Provinsi merupakan populasi tertinggi dari mobil
ini” tambahnya saat konfrensi pers berlangsung.
Meski melakukan recall, namun Daihatsu mengklaim belum
pernah terjadi kasus baik itu di Indonesia maupun di Jepang “Recall ini karena
adanya hasil evaluasi Daihatsu Motor Company (DMC) Jepang. Sebelum ada kasus,
jauh lebih baik kami recall sekarang, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap
masyarakat dan produk yang kami jual” tandasnya.
Program Recall ini berlangsung selama 1 tahun mulai dari
tanggal 29 Mei 2012 -28 Mei 2013. Sedikitnya 36.988 unit Gran Max Pick Up
produksi tahubn 2007- 15 oktober 2010, 11.715 unit Gran Max Mini Bus dan Blind
Van Produksi tahun 2007-23 Oktober 2008, juga 3.227 unit Sirion produksi
januari 2008-Maret 2011 terditeksi memiliki potensi kerusakan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar